logo blog
Selamat Datang Di Blog Kompi Males
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Kompi Males,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.
loading...

Sinopsis She Was Pretty Episode 7 Part 2


Hye Jin menghampiri Sung Joon dan mengatakan kalau mercusuar diujung sana membuat tempat itu bagus dan Hye Jin berpendapat kalau tempat itu sangat cocok untuk di jadikan konsep “Traveling Sendirian.” Dan Sung Joon hanya menjawab lumayan.

Hye Jin kemudian melihat gambar sketsa yang sedang Sung Joon buat dan dia memujinya bagus. Kita kemudian melihat benda2 yang Sung Joon gambar mulai bermunculan di pinggir pantai. Mulai dari rumah mobil, tenda dan kursi. Tak ketinggalan, Sung Joon juga muncul ada disana sedang menikmati pemandangan laut lepas.  Ya, mereka memang sedang membuat gambaran tentang konsep liburan sendiri. 

Hye Jin lalu menambahkan kalau menurutnya akan lebih bagus jika ada lampu dan surat di atas meja. Menurutnya walau orang itu liburan sendiri, orang tersebut pasti ingin berbagi perasaannya dengan yang lainnya. Dan menulis surat lah hal yang paling tepat di bandingkan menelepon. 


“Aku pikir orang ini akan memikirkan orang yang ingin datang bersamanya saat dia melihat laut. Jadi, dia membuat api unggun sendiri, minum teh hangat dan mengambil foto polaroid. Aku yakin dia akan menghabiskan waktu dengan baik. Untuk orang yang diinginkannya, dia bilang ada tempat bagus seperti ini, dia bersenang-senang dan ingin datang bersama lain kali. Dia ingin menulis semua itu disurat. Jika kau bisa berinteraksi dengan seseorang dengan menulis surat, aku kira liburan sendirian akan terasa menyenangkan daripada kesepian.” Ucap Hye Jin dan Sung Joon terus mendengarkan. Mengira kalau Sung Joon tak suka pada idenya, Hye Jin pun langsung minta maaf. Namun Sung Joon langsung menggeleng, dia kemudian bercerita kalau dulu dia juga pernah merasakan perasaan gembira dengan sebuah surat. 


Flashback!
Saat Sung Joon kecil sudah berada di Amerika, dia terus di bully dengan anak2 seumurannya disana. 

“Keluargaku berimigrasi saat aku masih kecil, jadi aku tak punya teman. Ada seorang teman yang selalu mengirimiku surat dari Korea. Aku baik2 saja disini, aku bisa menyesuaikan diri dengan baik. Bisa menulis surta yang akan kukirim untuknya, aku semanngat dan bisa menahannya. Suatu ketika, dia tak mengirimiku surat lagi.  Jadi aku merasa kesulitan untuk waktu yang lama.” Ucap Sung Joon menceritakan masa kecilnya dan Hye Jin bisa tau dengan cepat alasan teman korea Sung Joon berhenti mengirim surat, karena teman Sung Joon itu adalah dirinya. NamunHye Jin tak bisa mengatakan semua itu. 


Sung Joon lalu memuji ide yang Hye Jin berikan tadi dan dia mengajak Hye Jin melakukan high five. Tapi karena mereka terlalu lama menempelkan tangan, Sung Joon langsung menarik tangannya dan melanjutkan sketsanya. Dan Hye Jin berlari pergi untuk mencari tempat bagus lainnya. 


Hye Jin menghampiri orang yang membawa anjing dan bermain bersama anjing itu untuk sesaat. Sung Joon sendiri sibuk mengambil gambar pemandangan di tempat itu dengan menggunakan camera digitalnya. Dia melihat Hye Jin yang begitu gembiranya bermain dengan anjing, tanpa Sung Joon sadari, dia mulai tersenyum melihat Hye Jin. Namun saat Hye Jin melihat ke arahnya, Sung Joon langsung memalingkan wajahnya. 

Hye Jin memang suka melakukan banyak hal, dia mencicipi rumput laut dan bermain dengan ombak. Dan Sung Joon terus melihatnya. 

Setelah selesai mengambil gambar, Hye Jin langsung menelpon Joo Young dan berkata kalau dia akan mengirim gambar yang berhasil dia ambil.


“Kim Hye Jin-shi. Ayo selesaikan dan pergi.” Ucap Sung Joon pada Hye Jin dan reflek langsung membuat Hye Jin terdiam. Apa yang membuat Hye Jin terdiam tak percaya, semua itu karena inilah kali pertama Sung Joon menyebut namanya, karena kalau biasanya, Sung Joon selalu memanggilnya dengan  panggilan “Anak magang.”


Sung Joon pun kemudian menyadarinya, “Bukankah lebih baik dari pada “Si Brengsek Sung Joon”? Bagaimana menurutmu?” tanya Sung Joon dan Hye Jin pun ingat kalau dia memang sudah bebera kali menyebut Sung Joon dengan sebutan “Si brengsek Sung Joon”.

“Itu... bukan panggilan yang kubikin.” Bantah Hye Jin dan Sung Joon tak mau tahu, dia mengajak Hye Jin makan. Dalam perjalan menuju tempat makan, Sung Joon terus membahas kenapa Hye Jin menyebutnya si brengsek, si sinting dan Hye Jin terus berusaha menjelaskan kalau semua itu hanyalah salah paham. 


Mereka sekarang sudah berada di sebuah restoran untuk makan malam. Sebelum makan, Sung Joon menyingkirkan semua kacang polong yang ada di makanannya. Saat ditanya kenapa Sung Joon melakukan itu, dia pun menjawab kalau dia tak suka kacang polong. Mendengar itu Hye Jin langsung ingat kalau Sung Joon kecil  juga pernah melakukan hal yang sama. Sambil membuang semua kacang polong, Sung Joon kecil bergumam, “Aku tak mengerti kenapa orang suka kacang polong, padahal rasanya tak enak.”

Mengingat ucapan Sung Joon saat kecil membuat Hye Jin senyum2 sendiri. Hye Jin kemudian melihat rubik di meja mereka, dia langsung mencoba memainkannya dan berhasil menyusun satu sisi. 

“Selesai. Aku berhasil! Aku pasti jenius!” ucap Hye Jin dengan girang.

“Kau hanya menyelesaikan satu sisi saja.” Ucap Sung Joon dan meminta rubik tersebut. Dia kemudian mencoba menyusun warnanya, tapi ternyata dia hanya mengacau saja, Sung Joon juga tak bisa memainkan rubik itu.

“Apaan? Ini tantangan otak, anda ternyata tak pintar2 amat.” Ucap Hye Jin dan Sung Joon langsung membantah dengan mengatakan kalau dia sangat bagus dalam segala hal asal dia benar2 konsen. 

“Game yang mencocokkan balok. Aku bahkan tak ingat namanya.” Ucap Sung Joon yang berniat kalau dia pandai memainkan game itu.


“Ddo ddo tiri ri ti tiri ri ti ri ri? Gitu kan?” ucap Hye Jin menyanyikan nada game tersebut. Sung Joon mengiyakan dan bertanya apa nama game itu. Mereka berdua sama2 berpikir dan dengan kompak menyebut, “TETRIS”


Sung Joon mengaku kalau dia hanya membutuhkan waktu 0.1 detik untuk mencocokkan baloknya. Jadi da menyimpulkan kalau otaknya itu lumayan cepat, tak ada yang menandinginya. Sung Joon kemudian meralat musik tetris yang Hye Jin sebutkan tadi, namun Hye Jin tetap pada pendiriannya. Obrolan mereka terus berlanjut, mereka memainkan game ke kompakkan/ telepati dan ternyata banyak jawaban yang cocok. Mereka mengobrol sampai larut malam, sampai pelayan restoran menghampiri mereka dan mengatakan kalau restoran mau di tutup. Mereka baru menyadari kalau mereka sudah mengobrol dan sampai lupa waktu. 


Saat berjalan, Hye Jin hampir tertabrak sepeda motor, untungnya Sung Joon dengan sigap langsung menangkap Hye Jin. Mereka lalu melanjutkan perjalanan, Sung Joon mengaku kalau dia belum berterima kasih pada Hye Jin. Dia berterima kasih karena Hye Jin sudah menolongnya malam itu, malam dimana Sung Joon tak bisa mengontrol dirinya di jalan raya. Sung Joon kemudian menceritakan tentang ibunya yang meninggal di saat dia berumur 12 tahun. Ibunya meninggal tepat disaat hujan turun dan karena kecelakaan mobil. Mulai saat itulah, Sung Joon mulai mengalami trauma mengendarai mobil. 

“kenapa juga aku ceritakan hal seperti ini padamu?” ucap Sung Joon menyadari kalau dia sudah kelepasan ngomong. Hehhehe andai Sung Joon tahu, kalau Hye Jin sudah tahu tentang semua itu. 



Sung Joon kemudian menunjuk bintang agar Hye Jin melihatnya juga. Dia lalu bergumam, “Ah... kuharap bisa semalam lagi balik ke Seoul.”

Merasa kalau Sung Joon-nya yang dulu masih ada di diri Sung Joon dewasa, Hye Jin pun punya keyakinan untuk mengungkap semuanya. 


Joon Woo  dan Han Sul menginap di penginapan. Joon Woo menelpon Sung Joon untuk memberitahukan kondisi mereka sehingga tak bisa menyusul Sung Joon dan Hye Jin. Setelah menutup telepon, Joon Woo teringat pada saat Han Sul terjatuh dan terus berkata kalau yang bau itu adalah  pupuk di sawah bukan bekas dia BAB. Dia juga teringat saat Han Sul dia gendong dan minta balik ke toilet. Mengingat semua sikap Han Sul itu membuat Joon Woo berkomentar kalau Han Sul imut. Han Sul sendiri merasa kesal pada dirinya karena sudah berperilaku memalukan di depan Joon Woo.


Hye Jin dan Sung Joon masih jalan bersama menuju tempat mereka akan menginap. Karena sudah mendapatkan keberanian, Hye Jin pun berniat mengatakan siapa dia sebenarnya pada Sung Joon. Namun belum sempat dia mengatakannya, Shin Hyuk muncul dan bergabung dengan mereka. Shin Hyuk muncul sambil memperdengarkan sumpah Hye Jin. Hye Jin tentu saja merasa Shin Hyuk aneh, karena dia jauh2 datang hanya untuk menagih traktirannya. 

Shin Hyuk langsung meralat alasan dia datang. Dia mengatakan kalau Joon Woo dan Han Sul tdak bisa datang, jadi diapun datang untuk menggantikan mereka. Sung Joon lalu mengajak mereka berdua masuk ke dalam hotel untuk beristirahat, namun Shin Hyuk menolak, dia berkata kalau dia dan Hye Jin akan masuk setelah minum2 bersama. Mendengar itu Sung Joon langsung memutuskan ikut, dia sepertinya tak rela jika Hye Jin pergi berama Shin Hyuk. 



Mereka bertiga sekarang sudah berkumpul di salah satu meja restoran. Shin Hyuk mengungkapkan kalau dia buru2 datang sehingga dia tak sempat membawa bokser ganti, jadi dia berniat meminjam bokser Sung Joon. Mendengar itu Hye Jin yang hendak minum jadi hampir tesedak. Sung Joon sendiri tentu saja tambah merasa kesal pada Shin Hyuk, dia menjawab kalau dia tak punya bokser yang bisa dipinjamkan.

Dengan nada memelas Shin Hyuk berkata apa dia harus melakukan cuci pakai, dia terbiasa tidur dengan menggunakan bokser, kalau boksernya di cuci, dia harus memakai apa. Mendengar keluhan Shin Hyuk itu, Hye Jin yang sedang minum minumannya langsung menyemburkan semua air yang ada di mulutnya. 

Sung Joon yang tak suka dengan lelucon Shin Hyuk langsung memberi saran agar Shin Hyuk membeli sendiri di swalayan. Shin Hyuk kemudian membantu Hye Jin membuka ciki untuk cemilan. Melihat keakraban Hye Jin dan Shin Hyuk membuat Sung Joon cemburu. Shin Hyuk lalu memberitahu Sung Joon kalau dia dan Hye Jin sudah seperti adik dan kakak.

“Ah..... oppa dongsaeng...” ucap Sung Joon dan minum minumannya. Dia tak dengar saat Hye Jin memberitahu kalau minuman yang Sung Joon minum ada alkoholnya. Shin Hyuk yang sepertinya memang sengaja membuat Sung Joon cemburu langsung menyentuh wajah Hye Jin dan berkata kalau ada sesuatu. Melihat hal tersebut Sung Joon bertambah panas dan tanpa sadar meminum minumannya lagi. 


Shin Hyuk lalu mengatakan kalau dia punya hadiah untuk Hye Jin. Dia kemudian memegang tangan Hye Jin dan memberikan mainan laba2nya. Reflek Hye Jin langsung berteriak ketakutan dan Shin Hyuk langsung mengambil laba2nya lagi dan tetap menggenggap tangan Hye Jin. Melihat Shin Hyuk menggenggam tangan Hye Jin, Sung Joon terlihat tambah cemburu. 

Hye Jin kesal pada Shin Hyuk dan memukul-mukulinya. Sung Joon juga merasa sangat kesal pada Shin Hyuk, saking kesalnya, Sung Joon sampai memukul kepala Shin Hyuk. Dia beralasan memukul karena ada nyamuk di kepala Shin Hyuk. 

“Kau terlihat berlendir.... ah, kau sangat berlendir....” ucap Sung Joon dan pingsan. Dia pingsan karena sudah minum minuman beralkohol.


Seperti sebelumnya, Hye Jin dan Shin Hyuk harus membawa Sung Joon yang pingsan gara2 alkohol. Shin Hyuk kecapek.an dan minta diambilkan minum, namun Hye Jin tak mau karena sedang sibuk mengurus Sung Joon yang pingsan. 

Shin Hyuk lalu bertanya pada Hye Jin apakah dia benar2 terlihat berlendir? Hye Jin terdiam sejenak dan langsung mengatakan kalau dia akan mengambilkan air. Wkwkwk.... Hye jin tidak membantah kalau Shin Hyuk terlihat berlendir. 

Saat sendirian Shin Hyuk melihat foto2 yang diambil Sung Joon di camera digitalnya. Tiba2 ekspresi Shin Hyuk berubah saat melihat salah satu foto. Kita tak langsung di perlihatkan pada foto tersebut, karena kita langsung diperlihatkan pada scene dimana Shin Hyuk sedang joging. 

Flashback!

Ternyata foto yang membuat ekspresi Shin Hyuk berubah adalah foto Hye Jin. Di camera digital itu banyak foto Hye Jin yang Sung Joon ambil secara diam2. Dari sana Shin Hyuk bisa menebak kalau Sung Joon mulai menyukai Hye Jin.


Pagi tiba, Ha Ri keluar kamar dengan masih menggunakan baju tidurnya. Tak lama kemudian Hye Jin keluar dari kamarnya juga dan langsung memeluk Ha Ri. Dia berkata kalau dia sangat merindukan Ha Ri. Ha Ri kemudian menanyakan apa yang terjadi saat Hye Jin melakukan perjalanan bisnis dengan Sung Joon dan Hye Jin menjawab kalau Sung Joon tak melakukan apa2 padanya, dia malah merasa nyaman bersama Sung Joon dalam perjalanan bisnis itu. 

Karena sudah telat Hye Jin langsung pamit pergi, namun sebelum pergi dia mengatakan pada sahabatnya kalau minggu ini tim-nya ada deadline, jadi dia tidak akan pulang ke rumah. 


Saat berjalan menuju kantor tim editor, Sung Joon menyapanya dengan ramah. Dan sedari kemarin Sung Joon tak lagi memanggil Hye Jin dengan sebutan “Anak Magang” Sung Joon menyebut namanya. Ternyata pagi itu suasana hati Sung Joon sedang baik, saat masuk kantor, Sung Joon juga menyapa semua pegawai dan menyemangati mereka untuk lebur mengejar deadline. Melihat perubahan sikap Sung Joon yang tiba2 baik, membuat semua pegawai bertanya2 kenapa. 

Hye Jin melihat bawang bombay-nya yang ternyata sudah berakar dan dia menyebutnya “berjenggot”. 


Semua pegawai melakukan pekerjaannya masing-masing. Semuanya sangat bekerja keras. Poong Ho masuk ke ruangan Sung Joon untuk menanyakan hasil tulisannya dan Sung Joon memberi penjelasan dengan sangat ramah. 

Setelah Poong Ho pergi, Sung Joon mendapat telepon dari Ha Ri yang menanyakan tentang perjalan bisnisnya namun karena Sung Joon sibuk, diapun tak bisa bicara lama2 dengan Ha Ri  dan langsung menutup teleponnya.  



Hari sudah malam dan tim editor masih sibuk melakukan tugas2 mereka. Sung Joon menemukan kopi dan makanan di meja kerjanya. Diapun bisa menebak dengan cepat kalau itu dari Hye Jin. Sambil menunjukkan makanan itu pda Hye Jin, Sung Joon berkata kalau dia akan memakannya. Hye Jin pun mengangguk dengan tersenyum. Tanpa mereka sadari Shin Hyuk melihat apa yang mereka lakukan. Shin Hyuk terlihat cemburu. 

Mereka semua bekerja sampai larut malam, sampai ada yang terkantuk2 di meja kerjanya. Bekerja selama 24 jam benar2 menguras tenaga mereka, mereka semua kelelahan dan mengantuk. Tanpa sengaja Joon Woo dan Han Sul saling lihat dan mereka terlihat seperti malu2. 


Sung Joon datang dan mengumumkan pada semuanya bahwa mereka harus bekerja lebih keras lagi karena model mereka mengganti schedul. Jadi mereka akan melakukan pemotretan cover ultah ke 20 pada hari Kamis. Dan karena model yang mereka pakai adalah top model, jadi  merekalah yang harus menyesuaikan jadwalnya. Sung Joon berjalan masuk ke ruangannya dan semua tim kembali bekerja. 


Hye Jin kemudian menemui Sung Joon di ruangannya. Dia mengajak Sung Joon makan malam bersama setelah pemotretan cover. Hye Jin hendak mentraktir Sung Joon makan sebagai ganti frame yang dia pecahkan. Selain itu, Hye Jin juga berkata kalau ada sesuatu yang hendak dia katakan pada Sung Joon. Sung joon menerima tawaran Hye Jin. 

Dari tempatnya duduk, Shin Hyuk melihat Hye Jin dan Sung Joon yang semakin dekat. Dia seperti sedang merasa cemburu. 


Shin Hyuk dan Hye Jin makan malam bersama di tempat biasa. Karena Shin Hyuk bertanya tentang apa yang Hye Jin katakan pada Sung Joon tadi, Hye Jin pun memberitahu yang sebenarnya. Dia memberitahu Shin Hyuk kalau dia hendak menceritakan semuanya pada hye Jin. 

Shin Hyuk terus melihat Hye Jin dan itu membuat Hye Jin mengira kalau Shin Hyuk sekarang sedang teringat pada adiknya. Shin Hyuk pun mengiyakan, bahkan dia menambahkan kalau Hye Jin sangat mirip dengan adiknya. Karena Shin Hyuk terus mengatakan tentang adiknya, Hye Jin pun memberikan sebagian udon miliknya pada Shin Hyuk.


Selesai makan, waktunya membayar. Saat Shin Hyuk membuka dompet, Hye Jin melihat foto anjing di dalamnya. Shin Hyuk berkata kalau anjing itu bernama Coco dan dialah adik Shin Hyuk. Mendengar itu tentu saja Hye Jin langsung murka dan kesal karena selama ini Shin Hyuk menyamakan dirinya dengan anjing. 

Tak mau disalahkan Shin Hyuk pun menjawab kalau selama ini dia tak pernah mengatakan pada Hye Jin kalau adiknya itu adalah manusia. Jadi yang salah dalam masalah ini adalah Hye Jin sendiri. 

Hye Jin semakin kesal dan hendak memukul Shin Hyuk, namun kepala Hye Jin ditahan Shin Hyuk jadi tangan Hye Jin tak bisa sampai ke badan Shin Hyuk. 

Hye Jin terus menyesal atas apa yang sudah dia lakukan pada Shin Hyuk yang sudah dia anggap sebagai kakak. Tapi ternyata Shin Hyuk malah menganggapnya sebagai anjing. 

Shin Hyuk diam sesaat dan berpikir. Wajah Shin Hyuk berubah serius dan berkata, “Jackson... kurasa aku menyukaimu.”

“Apa?”


“Kau bilang akan katakan pada Wapemred semuanya dan karena alasan tertentu aku tak suka tindakanmu itu. aku khawatir kalian mungkin saling suka setelah kau katakan semua padanya. Mandadak aku jadi sering memikirkanmu. Aku penasaran kenapa bisa begitu. Sekarang kurasa aku tahu... Jackson aku menyukaimu. Ternyata sangat!”

“Anu, editor Kim...” ucap Hye Jin terkejut dan tiba2, “Woooow, hampir aku percaya lagi! Kau kira bisa membohongiku lagi?” ucap Hye Jin dan Shin Hyuk berusaha meyakinkan Hye Jin kalau apa yang dia katakan adalah yang sebenarnya. Namun Hye Jin tetap tak percaya dan memilih berjalan pergi. 


Di jalan yang lain, kita melihat pasangan Sung Joon dan Ha Ri. Ha Ri bertanya tentang perjalanan bisnis lagi. Dan Sung Joon mengatakan perjalanan bisnisnnya kali ini terasa aneh. Dia hampir menceritakan tentang membersihkan kotoran sapi. Karena Sung Joon hanya menceritakan setengah, Ha Ri pun semakin penasaran dan terus bertanya. Akhirnya Sung Joon menceritakan tentang Hye Jin si anak magang yang ada di tim-nya. Mendengar Sung Joon bercerita tentang Hye Jin dengan penuh semangat, Ha Ri pun terlihat tak nyaman. Ha Ri kemudian bertanya apa alasan Sung Joon mau jalan dengannya karena menganggap dia adalah teman masa kecilnya. Ha Ri menanyakan itu karena ingin tahu perasaan Sung Joon yang sebenarnya. 


Tak jauh dari tempat mereka berdua berdiri, Hye Jin dan Sung Joon muncul. Saat Hye Jin terus meminta Shin Hyuk untuk tidak mengatakan hal seperti itu lagi padanya, Shin Hyuk melihat Ha Ri mencium Sung Joon. 


Shin Hyuk akhirnya tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Ha Ri, Hye Jin dan Sung Joon. Dia tahu kalau Ha Ri dan Hye Jin berteman. Tak mau Hye Jin sakit hati dan merasa di khianati, Shin Hyuk pun mencegah Hye Jin melihat ke belakang dengan cara memeluk Hye Jin dari belakang. 

Bersambung
Sinopsis She Was Pretty ep 8

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

loading...
Copyright © 2013. Drama Populer - All Rights Reserved | Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger